Miracle is Exist
Hi, Readers!
Tulisan ini dibuat tanggal 17 Februari 2021 pukul 12:54 am, dini hari. I just wanna share you something, that the miracle is really exist. Yang dibilang bahwa Allah Maha membolak-balikkan hati itu benar adanya. Yesterday, not only yesterday actually, but I really just felt it yesterday, I felt something different on my 'heart'. Setelah lama sekali nggak ngerasain excited untuk bertemu sessorang, akhirnya hari Sabtu (13/2) kemarin aku merasakannya kembali haha. I met someone who for about 11 months I talked to him by virtual. Pertemuan pertama kami tidak begitu lama, tapi cukup memberikan kesan yang tidak mengecewakan. And then, setelah 2x gagal untuk bertemu yang kedua kalinya, kemarin aku bertemu kembali dengan dia tanpa direncanakan sebelumnya. Emang ya, yang dadakan tu selalu banyak terealisasinya wkwk. Di pertemuan kedua kali ini kami tidak hanya berdua, kami bersama seseorang yang sudah ku anggap sebagai kakakku dan juga kebetulan teman sekolahnya. Entah kenapa, di pertemuan kali ini aku merasa lebih enjoy untuk ngobrol dengan dia, mungkin karena kami sudah tidak saling canggung ya. Meskipun sudah berkomunikasi hampir 11 bulan secara virtual saat jarak membentang memisahkan, ternyata nggak membuat kami bisa langsung tanpa canggung untuk ngobrol berdua saat pertemuan pertama lalu haha. But it's noprob, that's could be something funny to remember on our first meet/date? lol.
Pertemuan kedua kemarin aku berhasil dapet banyak informasi tentang dia. Tentang masa mudanya, masa sekolahnya, bahkan sampe masa lalunya haha. Tapi bukan itu sih yang bikin aku seneng. Gatau ya apa, tapi aku ngerasa ada yang beda aja gitu hehe. Aku gatau sih ini tu status hubungannya kek mana, tapi keknya aku yakin kalo kami sama-sama saling tau perasaan masing-masing (pede kali lah aku wkwk). Honestly, setelah perbincangan panjang itu, aku makin kagum dengan sosoknya. Iya sejauh ini dia baik, dan aku yakin dia akan terus baik. Dia sosok yang lembut, sabar, perhatian, and the most important point is that he is a family man. Hal-hal sesederhana dia sering telfon meskipun sebentar hanya untuk memastikan keadaanku itu hal yang mnais, mengkhawatirkan keadaanku dan nggak ngebolehin aku pulang nerobos air pas terkepung banjir, khawatir handphoneku mati jadi aku gabisa ngasih kabar orang rumah sampe-sampe rela mau nganter kabel charger jauh-jauh dari rumahnya, diberi kabar setiap waktu meskipun aku ga minta bahkan meskipun pesannya belum ku balas. Terlihat klise memang, hal-hal yang wajar dan umum dilakukan oleh orang yang sedang memulai perkenalan. Iya, berjalan 11 bulan itu bagi kami, dan aku khususnya, tetep sedang proses memulai perkenalan haha. Semoga hal-hal manis seperti ini bukan cuma diawal ya, mas.
Dari aku yang sebelumnya belum bisa berdamai dengan sakit hati dan diriku sendiri di kisah sebelumnya, bahkan aku sempat berpikir bahwa aku mati rasa, hingga sekarang entah kenapa aku bisa mulai nyaman dengannya. Dari yang awalnya aku bener-bener susah dan hampir gabisa buka hati buat dia, hingga sekarang aku mulai luluh olehnya. Yang dari awal aku selalu jujur ke dia tentang sakit hatiku di kisah sebelumnya, dari awal juga dia selalu menguatkan dan meyakinkan aku untuk bisa sembuh dari luka. Ya, keajaiban itu benar adanya. Sekarang hatiku sudah mulai tertata untuknya, semoga seterusnya.
Komentar
Posting Komentar